BAB III KEPRIBADIAN (Chapter III, PERSONALITY)
Summarized by Nasita Lira Hendartina (MAJORING IN RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS, COLLEGE OF ECONOMICS MANAGEMENT – BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY, BOGOR-INDONESIA)
Based on: Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku konsumen: Teori dan Penerapannya dalam pemasaran (Consumer behavior : Theory and Application in Marketing).
Pengertian kepribadian adalah adanya perbedaan karakteristik pada paling dalam diri manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Individu yang memiliki karakteristik yang sama cenderung akan bereaksi relatif sama terhadap situasi ingkungan yang sama.
Beberapa karakteristik dari kepribadian:
1. Kepribadian menggambarkan perbedaan individu
kepribadian yang berbeda bisa diamati dengan perilakunya yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Karena itu sifat manusia bisa dianggap sebagai suatu kepribadian.
2. Kepribadian menunjukkan konsistensi dan berlangsung lama
Karakteristik individu telah terbentuk sejak masa kecil, dan telah mempengaruhi individu tersebut secara konsisten dalam jangka waktu yang relatif lama. Kepribadian cenderung bersifat permanen dan sulit berubah. Suatu sifat manusia disebut sebagai suatu kepribadian jika sifat tersebut telah menyebabkan perilaku orang tersebut konsisten sepanjang waktu.
3. Kepribadian dapat berubah
4. Kepribadian bersifat permanen dan konsisten, namun bisa saja berubah. Situasi bisa menyebabkan seseorang mengubah kepribadiannya. Seseorang yang telah tumbuh dewasa mungkin memiliki sifat berbeda dengan ketika dia masih kecil.
TEORI KEPRIBADIAN
Ada tiga teori kepribadian yang utama, yaitu 1. Teori kepribadian Freud, 2. Teori kepribadian Neo-Freud, 3. Teori ciri (trait-theory).
A. Teori Kepribadian Freud
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dalam diri manusia adalah inti dari motivasi dan kepribadian manusia. Menurut Fred terdapat tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu:
1. Id
Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan seks. Unsur Id akan melakukan prinsip kepuasan.
2. Superego
Superego adalah aspek psikologis dalam diri manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego adalah kecenderungan sifat manusia yang ingin berbuat baik sesuai dengan norma dan etika serta aturan-aturan yang ada di masyarakat.
3. Ego
Ego berfungsi sebagai penengah antara id dan superego. Ego menyeimbangkan apa yang diinginkan oleh Id dan apa yang dituntut oleh superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego berkerja sesuai prinsip realitas.
Teori Freud dan Pemasaran
Para pemasar menggunakan prinsip dasar dengan menggunakan selebritis dalam iklannya. Contoh unsur Id dari laki-laki maupun wanita. laki-laki menyukai kecantikan wanita, sebaliknya wanita juga begitu.
Teori Neo-Freud (Teori sosial psikologi)
Teori ini berbeda dengan teori sebelumnya dalam dua hal, yaitu:
· Lingkungan sosial yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian manusia bukan insting manusia.
· Motivasi berperilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Teori ini menyatakan bahwa hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pengembangan dan pembentukan kepribadian manusia. Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan psikologi.
Horney mengemukakan model kepribadian manusia yang terdiri dari tiga kategori, yaitu :
· Compliant adalah kepribadian yng dicirikan adanya ketergantungan seseorang kepada orang lain.
· Aggressive adalah kepribadian yang dicirikan dengan adanya motivasi untuk memperoleh kekuasaan.
· Detached adalah kepribadian yang dicirikan selalu ingin bebas, mandiri, mengandalkan diri sendiri, dan ingin bebas dari berbagai kewajiban.
Teori ciri (trait theory)
Teori ciri menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mengukur kepribadian konsumen. Trait adalah sifat atau karakrteristik yang membedakan satu individu dengan individu lain, yang bersifat permanen dan konsisten.
Menurut Loudon dan Della Bita (1993) teori ciri berdasarkan tiga asumsi, yaitu 1) individu memiliki perilaku yang cenderung relatif stabil. 2) orang memiiki derajat perbedaan dan cenderung berperilaku tersebut, 3) jika perbedaan-perbedaan tersebut diindentifikasikan dan diukur maka perbedaan tersebut bisa menggambarkan kepribadian individu.
Definisi gaya hidup
Gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, memanfaatkan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian lebih meggambarkan karakteristik yang ada dalam diri manusia. Sering disebut juga bagaimana manusia berpikir, merasa, dan persepsi.
Psikografik
Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar.
Kepribadian dan perilaku konsumen
Kepribadian ciri inovatif konsumen
Kepribadian ciri inovatif konsumen menggambarkan tingkat penerimaan konsumen dan produk-produk atau jasa baru. Pemasar ingin mengetahui bagaimana produk-produk baru bisa diterima oleh konsumen.
Dogmatisme
Dogmatisme adalah sebuah kepribadian ciri yang mengukur tingkat kekakuan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki.
Karakter Sosial
Karakter sosial adalah salah satu kepribadian ciri lainnya. Karakter sosial merupakan kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai inner directedness sampai kepada other-directedness. Konsumen yang berkepribadian inner directedness berorientasi kepada dirinya dalam memberi produk atau jasa. Sedangkan other-directedness mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut orang-orang disekelilinginya agar bisa diterima oleh mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar